Jumat, 20 Juli 2007


OLPC : One Laptop Per Child semakin mantap melangkah bersama Intel. Rabu, 18-07-2007
Proyek OLPC : One Laptop Per Child gagasan visioner-teknolog asal MIT, AS : Nicholas Negroponte kini akan semakin mantap melangkah merealisasikan gagasannya dengan bergabungnya raksasa industri IT Intel Corp melengkapi 10 + 1 perusahaan IT yang telah lebih dahulu berkomitmen untuk bekerjasama, a.l: RedHat, Google, eBay, Nortel dan pesaing Intel sesama pembuat chip computer asal AS, yakni AMD - Advanced Micro Devices. Selama ini Intel dipandang sebagai pihak yang kritis serta berseberangan dalam pembuatan komputer laptop murah untuk kepentingan pendidikan kanak di dunia ketiga / negara berkembang yang awalnya memang digeluti secara intens oleh Lab MIT hingga melahirkan proyek OLPC. Inisiatif OLPC berencana menghasilkan laptop murah seharga $100 yang diperuntukkan bagi pengguna usia kanak-kanak di negara berkembang negara Dunia Ketiga yang berpartisipasi. OLPC kini tengah bersiap meluncurkan produk "XO laptop" generasi pertama seharga $175 ---berintikan prosesor AMD--- pada awal Sep yad. Disisi lain Intel pada masa terkini malah menyalip di depan telah siap memproduksi laptop "Classmate" seharga $225 dengan target sasaran pemasaran negara berkembang, yakni Nigeria dan Pakistan, serta Brazil dan Mexico di Amerika Latin. OLPC memang memasarkan laptop terbatas bagi negara partisipan proyek inisiatif OLPC, yakni; Argentina, Brazil, Libya, Nigeria, Pakistan, Thailand dan Uruguay. Sesuai dengan idealisme para penggagas pertama OLPC maka laptop OLPC akan lebih mengutamakan penggunaan aplikasi piranti lunak jenis OSS Open Sources Software guna dapat menekan harga jual, walaupun tidak samasekali menutup pemakaian aplikasi berbayar , seperti halnya Windows buatan Microsoft. Disamping menerapkan moda penyimpan data jenis flash-memory ---bukan perangkat hard-disk--- laptop OLPC memiliki kekhususan, yakni aplikasi jaringan "mesh net-working" serta mendayagunakan batere yang dapat diisi ulang cukup dengan engkol tangan guna mengantisipasi keterbatasan tersedianya infrastruktur listrik serta jaringan internet di sebagian besar negara berkembang.
Melaui serangkaian diskusi panjang pihak OLPC dan Intel akhirnya sampai pada kesepakatan, bahwa senyatanya antara kedua pihak terdapat lebih banyak titik persamaan dibanding dengan perbedaan yang bahkan terkadang hingga berujung pertikaian opini dan saling kritik keras yang sempat meluas dipublikasikan media. VP Intel Corp Will Swope menyatakan bahwa bersatu-katanya pihak Intel bekerjasama dengan OLPC, adalah dalam upaya menyelaraskan upaya perusahaan guna memajukan program pendidikan demi manfaat dan kepentingan lebih banyak kalangan kanak-kanak di negara berkembang yang memiliki keterbatasan akses terhadap kemajuan dunia IT, khususnya penggunaan perangkat komputer / laptop. Dengan bergabungnya Intel maka OLPC pun dipandang para pengamat akan dapat mendayagunakan keunggulan Intel Corp yang memiliki kekuatan tersendiri dalam menggarap aplikasi open sources berbasis Linux. Bergabungnya Intel dalam kerjasama OLPC tidak lalu menghentikan produksi laptop "Classmate" yang memang telah hadir sejak Maret 2007 yl. Laptop berkekuatan prosesor Intel mengoperasikan aplikasi Windows XP sejenis versi Starter Edition.
Pasar laptop yang disesuaikan untuk kepentingan pendidikan negara-negara Dunia Ketiga dan dibandrol dengan harga murah sesuai gagasan pertama yang dihadirkan OLPC ---$100 laptop project--- pada masa kini terlihat semakin prospektif dan menarik minat raksasa pebisnis Industri IT, yang tentunya mengincar keuntungan bisnis yang bisa didapat jika memperhitungkan potensi volume penjualan yang berjumlah besar atau massal di berbagai negara berkembang. Nyatanya selain Intel dengan andalan laptop "Classmate", maka raksasa pembuat komputer Asus asal Taiwan pun ternyata telah siap bertarung menghadirkan komputer andalan yang sejenis yakni "Eee-PC" dengan prakiraan harga $190 yang telah diluncurkan pada pameran Computex 2007 di Taiwan. "Eee-PC" akan dimotori prosesor buatan Intel berkekuatan 1GHz dan pre-instal OS Linux dan dilengkapi perangkat multimedia, webcam, dan WiFi. Berlainan dengan inisiatif proyek OLPC yang mengusung misi non-profit oriented, dan dipasarkan terbatas kepada negara berkembang yang berinisiatif dalam kerjasama proyek OLPC, maka laptop produksi kalangan industri tentunya bakal bebas diperjual-belikan keberbagai negara berkembang yang berkepentingan memajukan keunggulan pegetahuan berbasis IT lewat pendidikan nasional.
Sumber: Ragam info web. / Rizal AK.

Tidak ada komentar: